Kemampuan “memecahkan masalah” adalah sebuah keterampilan yang perlu dikuasai dengan baik oleh setiap manager yang menghadapi berbagai masalah dalam pelaksanaan tugas-tugasnya sehari-hari. Untuk menguasai keterampilan memecahkan masalah, perlu mengetahui dasar-dasar problem solving dengan menggunakan berbagai tools yang sudah terbukti efektif.

AGENDA

08.30 Registrasi, perkenalan Peserta

09.00 Tujuh Step Problem Solving

 Plan: Mendefenisikan masalah, mengumpulkan data dan menganalisa data)

 Do: Mengembangkan solusi dan memilih solusi terbik.

 Study: Monitor yang efektif

 Act: Menyesuaikan dan menyempurnakan dalam pelaksanaan

A3 Problem Solving

 Latar belakang masalah, stakeholder

 Kondisi saat ini

 Analisis Akar penyebab, solusi

 Tindakan aksi dan matrix follow up

10.00 Isterahat / Coffee Break

10.30 Brainstorming

 Brainstorming option

 Brainstorming Rules

Affinity Diagram

Mengumpulkan data

Root Cause Analysis Methods

Cause and effect (fishbone) Diagram

12.00 ISOMA (Isterahat, Sholat, Makan Siang)

13.00 Praktek/Implementasi kasus 

 Pembahasan Kasus dalam Kelompok

 Latihan dalam kelompok

15.00 Isterahat / Coffee Break

15.30 Pleno

 Beberapa Catatan

 Relations Diagram

 Impact/Difficulty Matrix

 Action Plan

17.00 Circle Time: Penutup

 Memahami tujuh langkah mendasar dalam problem solving dalam kerangka: Plan (mendefenisikan masalah, mengumpulkan data, menganalisa data), Do (Memilih solusi terbaik, melakukan aksi), Study (memonitor secara efektif) dan Act (melakukan penyesuaian dan penyempurnaan)

 Mampu melaksanakan braimstorming yang efektif

 Menggunakan A3 Problem Solving Tools

 Menggunakan Affinity Diagram dalam rangka mengelompokkan ide-ide yang sama.

 Mampu mengumpulkan data secara efektif

 Menguasai keterampilan menganalisis data dengan menggunakan pertanyaan 5 Whys.

 Mampu menganalisa sebab dan efek/akibat sesuatu masalah dengan menggunakan fishbone diagram

 Mampu menggunakan diagram relasi

 Mampu menyusun Matrix Dampak dan Tantangan yang dihadapi

 Merumuskan tindak lanjut aksi (plan of action) yang akan dilakukan setelah worskhop

Teknik pembelajaran yang digunakan dalam workshop ini adalah experiential learning, di mana peserta mengalami langsung inti teori (30%) yang hendak dipelajari kemudian mempraktekkannya dalam kehidupannya, melalui simulasi, permainan, praktek (70%). Dengan demikian setiap peserta menemukan bagaimana konsep-konsep teori MBTI itu dapat diterapkan dalam berbagai settingan kehidupan konkrit.