Semakin beragamnya produk dan layanan yang diberikan oleh perbankan saat ini, mulai dari produk Giro, Tabungan, Deposito, Reksa Dana, Bancassurance, Pinjaman dan layanan-layanan Electronic Channels (ATM, Internet/Mobile Banking, dll) sudah pasti menyebabkan semakin kompleksnya proses operasional yang dilakukan setiap unit bisnis dan fungsi pendukung di Bank, serta diikuti pula dengan semakin meningkatnya risiko fraud yang dihadapi.

Sejalan dengan hal tersebut, banyak pula terdapat kasus-kasus fraud yang makin banyak dan kompleks. Oleh karena itu diperlukan dan pengelolaan risiko fraud yang memadai untuk meminimalkan terjadinya fraud baik itu di dalam industri perbankan secara khusus maupun lembaga keuangan lainnya seperti multi finance dan asuransi.

Terkait hal tersebut, perlu kiranya untuk diadakan 2 (two) days workshop: “Penerapan Fraud Risk Management sesuai POJK No. 18/POJK.03/2016” 

Dengan mengikuti training ini, peserta dari setiap unit kerja dapat memahami beberapa hal, yaitu:

• Pentingnya pengelolaan risiko operasional dan risiko fraud pada industri perbankan dan lembaga keuangan

• Penerapan Strategi Anti Fraud di Perbankan sesuai SEBI No.13/28/DPNP, tahun 2011 perihal Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum dan penerapannya serta sebagai tolok ukur untuk industri keuangan lainnya

• Cakupan aktivitas yang memiliki risiko fraud

• Jenis-jenis kejadian fraud

• Penerapan strategi anti fraud yang efektif

• Keterkaitan proses pengelolaan risiko operasional, dan strategi anti fraud

TARGET PESERTA

• Anti Fraud Officers/ Managers

• Operational Risk Officers/Managers

• Risk Management Officers/Managers

• Internal Control Officers/Managers

• Internal Audit Officers/Managers

• Compliance Officers/Managers

• Staff dan Supervisor Operation

• Staff dan Supervisor Unit Bisnis

• Pegawai Kantor Pusat lainnya